Perbedaan Indonesia dalam OKI !
IPS
marcelinoandrep4ykxg
Pertanyaan
Perbedaan Indonesia dalam OKI !
1 Jawaban
-
1. Jawaban Christya123
Beberapa peran aktif Indonesia di OKI yang menonjol adalah ketika pada tahun 1993 Indonesia menerima mandat sebagai ketua Committee of Six,yang bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina. Kemudian pada tahun 1996, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24 di Jakarta.
Selain itu, Indonesia juga memberikan kontribusi untuk mereformasi OKI sebagai wadah untuk menjawab tantangan umat Islam memasuki abad ke-21. Pada penyelenggaraan KTT OKI ke-14 di Dakar Senegal, Indonesia mendukung pelaksanaan OIC's Ten-Year Plan of Action. Dengan diadopsinya piagam ini, Indonesia memiliki ruang untuk lebih berperan dalam memastikan implementasi reformasi OKI tersebut. Indonesia berkomitmen dalam menjamin kebebasan, toleransi dan harmonisasi serta memberikan bukti nyata akan keselarasan Islam, demokrasi dan modernitas.
Bagi Indonesia, OKI merupakan wahana untuk menunjukkan citra Islam yang santun dan moderat. Sebagaimana yang ditunjukkan Indonesia pada dunia internasional dalam pelaksanaan reformasi 1998 serta kemampuan Indonesia melewati transisi menuju negara yang demokratis melalui penyelenggarakan pemilihan umum legislatif ataupun pemilihan presiden secara langsung yang berjalan dengan relatif baik. Pengalaman Indonesia tersebut dapat dijadikan rujukan bagi negara-negara anggota OKI lainnya, khususnya negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara yang sedang mengalami proses demokratisasi.
Dalam mengatasi konflik Aceh, Indonesia mampu belajar dari pengalaman bahwa puluhan tahun perseteruan Indonesia-GAM hanya bisa diselesaikan melalui perjanjian damai yang saling menguntungkan bukan dengan jalan kekerasan yang memakan korban banyak jiwa. Selain itu berbagai keberhasilan Indonesia yang didukung berbagai pihak dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah mampu dijadikan nilai tambah bagi Indonesia di mata negara-negara yang tergabung dalam OKI. Indonesia dapat mengambil sejumlah peluang dengan menjadikan OKI sebagai Organisasi multilateral non-PBB yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kepentingan Indonesia di kancah internasional. Melalui OKI, Indonesia juga dapat menawarkan program-program nasional yang bisa dikembangkan oleh negara-negara anggota OKI lainnya. Sebagai contoh peningkatan pembangunan ekonomi, program anti korupsi, Good Governance, penegakkan HAM, dan hak-hak perempuan.