Ordil melangkah pelan mendekati bade yang dibangun dari bambu, dibalut kapas biru, merah, kuning, hijau, membentuk wajah boma dengan mata mendelik, kedua tangan
B. Indonesia
jenevieve2094
Pertanyaan
Ordil melangkah pelan mendekati bade yang dibangun dari bambu,
dibalut kapas biru, merah, kuning, hijau, membentuk wajah boma dengan
mata mendelik, kedua tangan terbuka lebar dengan kuku-kuku panjang. Di
kedua sisi membentang sayap dililit kain putih, membuat menara itu bagai
hendak terbang. Tumpang sembilan mengkerucut ke atas, dihias
kertas-kertas emas dan warna-warni, sehingga bade itu menjadi sebuah
meru yang meriah dan pesolek. Cahaya sore membuat warna-warna prada yang
membungkus tiang-tiang bade kian gemerlap, berpendar ke daun-daun
beringin di sebelahnya.
”Mampir, Dil! Ada kecambah dan sayur
kelongkang kesukaanmu,” sapa Men Kelambi, pedagang tahu goreng dengan
bumbu pedas di pinggir alun-alun.
Men Kelambi menatap botol plastik bekas air mineral setengah liter
yang digenggam Ordil. Perempuan separo baya itu seolah tahu, cairan
bening dalam botol itu bukan air. Ia merasakan, isinya lebih kental
dibanding air.
Ordil berdiri di bawah bade yang menuding langit. Besok, selepas tengah hari, puluhan orang mengarak menara itu ke kuburan, mengusung jenazah Dalem Sogata. Wartawan televisi dan cetak dari Jepang, Australia, Eropa, Amerika, Jakarta, datang meliput ngaben termegah setengah abad terakhir. Di Facebook foto bade itu sudah berhari-hari muncul, dijalarkan internet ke mana-mana, diunduh ribuan orang.
latar yang menonjol dalam kutipan cerpen tersebut adalah...
dibalut kapas biru, merah, kuning, hijau, membentuk wajah boma dengan
mata mendelik, kedua tangan terbuka lebar dengan kuku-kuku panjang. Di
kedua sisi membentang sayap dililit kain putih, membuat menara itu bagai
hendak terbang. Tumpang sembilan mengkerucut ke atas, dihias
kertas-kertas emas dan warna-warni, sehingga bade itu menjadi sebuah
meru yang meriah dan pesolek. Cahaya sore membuat warna-warna prada yang
membungkus tiang-tiang bade kian gemerlap, berpendar ke daun-daun
beringin di sebelahnya.
”Mampir, Dil! Ada kecambah dan sayur
kelongkang kesukaanmu,” sapa Men Kelambi, pedagang tahu goreng dengan
bumbu pedas di pinggir alun-alun.
Men Kelambi menatap botol plastik bekas air mineral setengah liter
yang digenggam Ordil. Perempuan separo baya itu seolah tahu, cairan
bening dalam botol itu bukan air. Ia merasakan, isinya lebih kental
dibanding air.
Ordil berdiri di bawah bade yang menuding langit. Besok, selepas tengah hari, puluhan orang mengarak menara itu ke kuburan, mengusung jenazah Dalem Sogata. Wartawan televisi dan cetak dari Jepang, Australia, Eropa, Amerika, Jakarta, datang meliput ngaben termegah setengah abad terakhir. Di Facebook foto bade itu sudah berhari-hari muncul, dijalarkan internet ke mana-mana, diunduh ribuan orang.
latar yang menonjol dalam kutipan cerpen tersebut adalah...
1 Jawaban
-
1. Jawaban pintar171
bade rumah bambu Dan jepang eropa amerika australia