B. Indonesia

Pertanyaan

resensi novel angsa putih jilid I?

1 Jawaban

  • Judul Novel : Angsa Putih
    Penulis : Sunarsasi
    Penerbit : Citra Mas, Surabaya, Cetakan 11, Desember 2004
    Tebal : 195 Halaman
    Harga : Rp. 20000,-




    Kisah dalam cerita ini dimulai saat kecelakaan yang membuat kedua orang tuaAnli meninggaldunia, Anli diasuh oleh pamannya yang bernama P. Yap. Dia bekerja di sebuah hotel milik P. Dibyo yang kaya raya. P. dibyo memiliki putra yang bernama Agus. Anli sangat mengagumi Agus, Agus pun sebaliknya. Namun Bu Dibyo tidak merestui hubungannya .Ditengah rajutan asmara, hambatan demi hambatan dilalui Anli. Sementara itu, putri P. Yap yang bernama Tren juga mengagumi Agus. Waktu demi waktu mereka lalui dengan hambatan-hambatan itu. Akhirnya Tren merelakan hubungan mereka, sehingga mereka tetap bersama. Lalu mereka membujuk Bu Dibyo untuk merestui hubungan mereka. Rayuan demi rayuan mereka lakukan agar Bu Dibyo merestui hubungannya. Akhirnya Bu Dibyo pun merestui hubungannya, sehingga Agus akan menikahi Anli.
    Novel ini adalah karya sunarsasi yang lahir di madiun, Jawa Timur.Ia dibesarkan di Caruban, sebuah kota kecil, kurang lebih 20 kilometer dari Madiun arah ke timur. Selepas SMA, ia mengambil jurusan Arsitektur di Surabaya. Sayang kuliahnya terpaksa terhenti setelah ayahnya meninggal. Sedari kecil Sunarsasi sangat suka menulis. Sewaktu di perguruan tinggi, Sunarsasi mengembangkan hobinya itu. Hobinya ia salurkan lewat majalah kampus sebagai penulis atau illustrator. Kepandaiannya menulis antara lain didukung oleh kesukaan membaca. “ sejak kecil saya sudah hobi membaca. Bahkan koleksi Kakak saya pun say abaca,” Akunya. Lewat tangannya yang piawai itu, lahirlah beberapa cerpen, ceber, artikel asli dan terjemahan, 10 novel dan dua buku kumpulan puisi. Novel pertamanya terbit tahun 1991. Sementara itu novel Angsa Putih merupakan karyanya yang ke 11 dan terbit pada 2004 yang sebelumnya pernah diterbitkan dalam tabloid Nova. Selain menjadi penulis Sunarsasi juga pernah bekerja di sebuah majalah sebagai staf redaksi,dan juga menekuni musiknya.
    Novel ini merupakan sejenis novel fiksi yang bertemakan lika-liku seorang gadis yang menderita. Tokoh dalam novel ini yaitu Anli, Agus, P.Yap, Bu Dibyo dan Tren. Dalam cerita penokohannya banyak ditemukan tokoh-tokoh dengan watak yang berbeda. Yaitu Anli yang mempunyai sifat lemah lembut Anli,Agus , Abi dan P. Yap yang bijaksana, Bu Dibyo dan tren yang sangat keras kepala. Dalam novel ini perwatakannya sangat konsisten, sehingga watak yang diperankan semua tokoh akan tetap dan tidak berubah. Alur yang digunakan yaitu alur campuran, misalnya pada kalimat “ dulu di hari-hari tertentu, dengan memakai sandal, mamanya mendatangi rumah-rumah untuk menawarkan kain batik”. Sudut pandang yang digunakan pada novel ini yaitu orang ketiga serba tahu, karena pengarang menceritan semua kejadianyang terjadi dalam novel tersebut. Setting yang digunakan yaitu Pengarang mengungkapkan beberapa latar waktu yaitu pagi, siang, dan malam hari. Dengan pengarang menggunakan latar suasanna yang menarik, terdapat waktu disaat sedih, menyenangkan, bahkan suasanya yang tegang.
    Jika membandingan novel ini dengan novel lainnya akan ditemukan perbedaan dengan novel lainnya. Yaitu pada novel ini mengisahkan tentang lika-liku kehidupan gadis yang menderita. Dalam kisah hidupnya dia selalu dilanda cobaan demi cobaan, namun demikian dia sangatlah tegar menghadapi cobaan tersebut. dengan kisahnya yang mengharukan dapat membuat hati pengarang menjadi tersentuh dengan kisah kehidupannya.
    Novel ini sangatlah menarik, tapi dengan bahasanya yang sulit dimengerti membuat pembaca menjadi kesulitan memahaminya. Namun kalau dicermati pembaca akan memahaminya. Selain bahasanya yang sulit dimengerti, novel ini juga banyak menggunakan bahasa yang tidak baku. Misalnya pada kata “ nerocos”. Kelemahan lainnya dari novel ini yaitu ceritanya yang sangat rumit.Tentang kisah hidup dan kisah percintaan Anli, ceritanya sangat rumit yang membuat pembaca menjadi kesuitan memahaminya.
    Dengan bahasanya yang sulit dimengerti dan tidak baku yang akan membuat pembaca menjadi kesulitan memahami isi dari cerita ini, pengarang sebaiknya menggunakan bahasa yang baku dan mudah dimengerti. Sehingga tidak membuat pembaca menjadi kesulitan memahami isi dari novel tersebut.

Pertanyaan Lainnya